Tata Bahasa JLPT Level N4 – Pelajaran 27

Dalam bahasa Jepang, ada banyak cara untuk mengekspresikan perintah, arahan, atau instruksi. Metode yang paling langsung, kasar, dan karena itu paling tidak digunakan adalah yang disebut imperative form, yang kebetulan merupakan salah satu konjugasi dasar dari kata kerja.
Tanpa partikel yang mengikutinya, bentuk imperatif cukup jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sering terlihat pada rambu lalu lintas, poster, atau spanduk. Selain itu, juga sering terdengar teriakan di demonstrasi, saat bersorak di acara olahraga, atau dalam situasi mendesak, seperti seorang petugas yang berteriak kepada tersangka untuk berhenti.
Kata kerja dikonjugasikan menjadi bentuk imperatif dengan cara berikut. Untuk う-Kata kerja, cukup gantikan kana terakhir dari kata kerja dengan kana suara え yang setara dari baris yang sama. Untuk る-Kata kerja, ganti る dengan ろ atau よ.

• 道路標識(どうろひょうしき)：「止(と)まれ！」
  Rambu jalan: 'Berhenti!'
• 警察官(けいさつかん)：「手(て)を上(あ)げろ。」
  Petugas polisi: Angkat tanganmu!

Bentuk imperatif kadang-kadang dapat dilembutkan dengan partikel よ. Ini adalah pola yang sebagian besar digunakan oleh pria yang saling mengenal, untuk memberikan nasihat atau dorongan. Wanita cenderung menggunakan て-form yang lebih sopan dari kata kerja sebagai gantinya.

• 元気(げんき)出(だ)せよ。
  Semangat!
• 頑張(がんば)れよ。
  Just berikan yang terbaik!

Setiap kata kerja kecuali ある dan いる dapat dikonjugasikan menjadi bentuk imperatif, karena maknanya berdasarkan pada keberadaan dan tidak lebih.